KKN posko XXIII Agendakan Pelatihan Kewirausahaan
LP2M1660x ditampilkan Berita Kkn Pengabdian
RUBARU- Berawal dari keinginan untuk membantu masyarakat Rubaru, khususnya Dusun Kombhire, Sabtu pagi tepat jam 09.00 WIB (22/07), Luluk Farhatin dan dua patner kerja yang diutus oleh Ketua Posko XXIII, Hasanah Najib, berkunjung ke kediaman Ibu Ririn untuk membahas rencana kerjasama dalam bidang Entrepreneur yang belum sempat terselesaikan karena terbatasnya waktu beliau kemarin Jum’at. Tindakan ini kami lakukan sebagai bentuk persiapan menyambut hadirnya Ibu Bupati Sumenep, Senin mendatang dengan menampilkan beberapa produk ungulan masyarakat Rubaru.
Ranah pembicaraan mereka berkisar diantara beberapa potensi dan kreativitas masyarakat yang terpendam dan hampir mati, yaitu terkait kemampuan mereka dalam menghasilkan beberapa produk makanan yang khas.
Rubaru yang biasa dikenal sebagai pusat hortikultura memiliki potensi yang sangat besar dalam pengolohan hasil panen, semisal kecilnya buah singkong. Pada realitasnya ketika singkong harus dijual dengan harga kiloan, maka petani akan merasa rugi karena harga singkong per-kg hanya 700 rupiah. Alhasil karena harga tersebut sangat anjlok, maka masyarakat mengolah singkong menjadi berbagai macam produk. Semisal kripik, kepeng, korkit, potoh, dan lepped, sehingga dapat menjadi nilai tambah dari harga dari biasanya.
Akan tetapi, sungguh sangat disayangkan sekali karena setelah beberapa tahun belakangan ini, masyarakat mengalami stagnasi dalam mengembangkan produk. Hal ini secara tidak langsung menjadi ancaman terbesar terhadap kelancaran perekonomian masyarakat setempat. Hal ini senada dengan apa yang telah disampaikan oleh bapak Jumadin (Kadus Mor Sabe) bahwa “saongghunah kripik se bede edinnak rea lah olle SIUP dhari pamarenta tape tak taoh jhek apa sebabeh masyarakat mandeg se aproduksiye lengkap ben labeleh. Pas lebbi mile ejuel ka Manding, saengghena se terkenal ka ranah masyarakat Madure area kripik Manding benni kripik Rubaru.”
Di sisi lain Ibu Ririn juga menyampaikan bahwa“Ibu-ibu PKK di sini sudah pernah menerima uang bantuan dari pemerintah sebesar 15 juta untuk dijadikan modal awal dalam memproduksi kripik, akan tetapi secara tiba-tiba mereka berhenti memproduksi.” Dari penuturan tersebut dapat diketahui bahwa pada hakikatnya pihak pemerintah Sumenep sudah mengenal dan mengakui berbagai potensi yang dimiliki masyarakat Rubaru.
Oleh karena itulah, peserta KKN posko XXIII akan melakukan sosialisasi dan pelatihan khusus terhadap Ibu-ibu PKK untuk membangun kembali jiwa entrepreneur yang sempat tenggelam dengan berbagai cara, semisal mengadakan dapur kreatif maupun seminar kewirausahaan. Hal ini bertujuan untuk membangun kembali semangat entrepreneur masyarakat dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat (Posko XXIII, Rubaru I)