RUBARU-Kreatifitas merupakan suatu hal yang penting dan perlu dikembangkan khususnya pada diri seorang siswa-siswi, karena dengan adanya pengembangan kreatifitas pada seseorang (khususnya siswa-siswi), dapat membantu meningkatkan jiwa intelektualitas mereka yang dapat diapresiasikan dalam kehidupan yang semakin maju dan membutuhkan inovasi dan kreasi dari para generasi muda.
Beragam kreatifitas dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang pendidikan yang mayoritas aktornya adalah siswa-siswi yang masih aktif-aktifnya mengeksplorasi kreasi, inovasi dan imajinasi mereka dan menuangkannya dalam bentuk kreatifitas seperti mading atau majalah dinding yang dari waktu kewaktu semakin mengalami perkembangan yang signifikan. Hal tersebut terbukti dengan adanya berbagai macam mading seperti Mabuk (majalah buku), Maduk (majalah duduk) dan Mading tiga dimensi.
Selaras dari hal itu, di MTs Darussalam, Rabu (2/08), sekitar jam 11:00 Wib peserta KKN Riset Partisipatif INSTIKA Posko Desa Karangnangka mengadakan pelatihan pembuatan mading tiga dimensi sebagai salah satu bentuk apresiasi program dalam pendidikan.
Dalam pelatihan tersebut siswa-siswi yang dilibatkan adalah siswa-siswi kelas VIII dan IX Darussalam 2, dengan 3 orang fasilitator yang berasal dari peserta KKN Riset Partisipatif INSTIKA, diantaranya Lisanatul Layyinah, Alif Eva Sofia Fitriani dan Azzatul Wadihah.
Lisanatul Layyinah sebagai salah satu fasilitator dalam pelatihan tersebut, mengatakan bahwa pengambilan mading tiga dimensi sebagai objek pelatihan di MTs Darussalam 2, dilatarbelakangi oleh beberapa hal yang telah dipertimbangkan diantaranya mading tiga dimensi merupakan satu hal yang baru di MTs Darussalam 2 dan juga mading tiga dimensi merupakan tempat yang unik yang bisa mewadahi karya atau kreatifitas siswa-siswi MTs Darussalam 2, selain itu antusias dari para guru dan siswa-siswi MTs Darussalam 2 terhadap adanya pelatihan pembuatan tiga dimensi menjadi alasan terbesar sekaligus dukungan penting bagi para peserta KKN, khususnya fisilitator yang merealisasikan program tersebut.
Ibu Faiqatul Hasanah selaku Kepala MTs Darussalam 2 menyambut dengan antusias adanya pelatihan mading tiga dimensi merupakan suatu wadah kreatifitas yang unik dan juga bisa diletakkan dimana saja seperti halnya diletakkan di dalam kelas. “kalau diletakkan di luar kelas tidak abadi atau cepat rusak” ujar Ibu Faiq dalam bincang-bincangnya bersama peserta KKN Riset Partisipatif INSTIKA (29 juli 2017).
Bapak Fawaid (Waka di MTs Darussalam 2) juga tidak kalah antusiasnya dengan Ibu Faiq dalam menyambut pelatihan pembuatan mading tiga dimensi karena menurut beliau mading tiga dimensi merupakan hal baru yangbenar-benar menjadi imjinasi kreatif di MTs Darussalam 2.(Posko XXI Karangnangka)
Setiap tahun, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI mengadakan program Peningkatan Mutu Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah. Diktis dalam hal ini memberikan dana hibah kompetitif kepada dosen di lingkungan PTKI baik negeri maupun swasta di seluruh Indonesia.
Pada tanggal 16 Maret 2018, Diktis Kemenag RI mengeluarkan Surat Instruksi Persiapan Proposal Bantuan Penelitian Tahun 2018 No: 532/Dj.I/Dt.I.III.5/HM.01/03/2018. Surat itu dikeluarkan agar para dosen dan fungsional lainnya dapat mempersiapkan proposalnya dengan sebaik-baiknya agar ketika berkompetisi dalam bantuan tersebut dapat lebih berkualitas dan lebih baik dari tahun sebelumnya.
Karena itu, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk Sumenep akan mengadakan kegiatan Klinik Penyusunan Proposal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat sebagai tindak lanjut dari Surat Intruksi tersebut. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan terjadi peningkatan kuantitas dan kualitas proposal penelitian yang diikutkan dalam Program Dana Hibah Kompetitif Diktis Kemenag RI Tahun 2018. Untuk diketahui, pada tahun 2017, ada 32 Proposal yang disubmit oleh dosen INSTIKA, baik penelitian, pengabdian kepada masyarakat maupun publikasi ilmiah. Pada tahun 2018 ini diharapkan lebih banyak lagi dosen INSTIKA yang berpartisipasi dan mengikuti program ini.
Untuk itulah, kami memberikan kesempatan kepada semua dosen INSTIKA yang berminat untuk mengikuti kegiatan Klinik Penyusunan Proposal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Bagi Dosen yang berkenan mengikuti kegiatan ini, silakan Isi Formulir di sini.
BATANG-BATANG-Bentuk nyata dari kontribusi mahasiswa KKN bukan sekadar membuat program tanpa ada tindak lanjut dikemudian hari. Upaya mempersiapkan kaderisasi dalam bentuk pelatihan secara simultan sangat dibutuhkan masyarakat dalam rangka mengembangkan potensi desa agar semakin berkembang dalam menghadapi perkembangan zaman.
Sebagai bentuk kontribusi nyata, mahasiswa KKN INSTIKA Posko XXV desa Legung Timur, Kamis (26/07/2018) mengadakan peresmian kaderisasi pembuatan jamu tradisional di dusun Legung. Para kader muda sepakat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan memproduksi jamu tradisional sebagai bukti kepedulian dan bentuk apresiasi atas peran dan kontribusi KKN INSTIKA yang telah mengabdi kepada masyarakat dengan memberikan pelatihan dan membentuk kaderisasi pembuatan jamu tradisional.
Peresmian pembentukan kaderisasi pembuatan jamu tradisiona dihadiri oleh Bapak Dr. Fathurrasyid, M.Th.I selaku DPL Posko XXV. Beliau menyampaikan bahwa peresmian kaderisasi pembuatan jamu tradisional merupakan bukti bahwa KKN Riset Partisipatif bukan hanya mampu mengimplementasikan ilmu kepada masyarakat dan pemuda Legung Timur, namun KKN juga mampu mencapai kesepakatan yang menghasilkan tindak lanjut agar masyarakat bisa lebih mandiri dalam mengembangkan potensi ekonomi mereka.
“Saya berharap dengan adanya pengkaderan ini bukan dalam bentuk kesepakatan, tapi juga bisa merealisasikan rencana selanjutnya untuk menindaklanjuti pemasaran produk ke berbagai daerah,” ujar beliau yang sekarang menjabat sebagai Kajur Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT) dengan penuh canda tawa.
Penulis: Faidatun Nur Aida/Prodi PIAUD/KKN Posko XXV