Budidaya Ternak Burung Cinta (Love Bird)

LENTENG-Beternak sapi dan kambing merupakan hal yang lumrah bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun belakangan ini sejak tahun 2014, sebagian besar warga Banaresep Barat kecamatan Lenteng mulai mengganti penghasilan mereka dengan beternak burung cinta (Love Bird).

“Mayoritas masyarakat desa Banaresep Barat yang pada awalnya beternak sapi mulai pindah ke burung cinta, karena secara keuntungan lebih besar dan lebih cepat diambil manfaatnya daripada sapi”, kata Bapak Afa salah satu warga Dusun Solok Barat Desa Banaressep Barat Kecamatan Lenteng yang kami temui. Ia juga termasuk salah satu dari warga yang beralih profesi dari beternak sapi menjadi burung cinta.

Jika dipersenkan, maka peternak sapi 40% dan peternak burung cinta 60% di Desa Banaresep Barat Kecamatan Lenteng. Masyarakat tidak perlu lagi ke ladang atau sawah untuk menyabit rumput, hanya tinggal diam di rumah dan memberikan makan burung cintanya dengan makanan yang hanya tinggal beli di pasar. Masalah modal awal dari beternak burung cinta ini diambil dari penjualan sapi dan tanaman-tanaman yang telah ditanam sebelumya, seperti cabe jamu, singkong, kedelai, jagung, dan lain-lain.

Pemeliharaan burung cinta ini juga tidak termasuk dalam kategori sulit, hanya saja memerlukan beberapa teori dasar supaya menjadi burung yang bagus dan layak di pasaran. Hal yang perlu diwaspadai adalah pencurian dari burung ini, karena pada cara kerjanya lebih mudah dari pada pencurian kepada sapi. Hal seperti ini tetntunya telah dipikirkan oleh masyarakat peternak burung cinta bagaimana supaya terhindar dari pencurian.

“Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian”. Peribahasa seperti itu mungkin cocok untuk masyarakat desa Banaresep Barat saat ini. Pada mulanya mereka berjuang dengan terik matahari untuk menghidupkan sapi-sapi mereka, namun saat ini hanya tinggal bekerja di dalam rumah yang kemudian menghasilkan keuntungan yang tidak kalah banyak dari beternak sapi. (Oleh: Haidir Ali/KKN Posko III)