Peserta KKN Kerja Bakti Bersama Masyarakat Desa Patean

LP2M Rabu, 9 Agustus 2017 09:34 WIB
2082x ditampilkan Berita Kkn Pengabdian

BATUAN-Jum'at (04/08), masyarakat desa Patean kecamatan Batuan Kabupaten Sumenep beserta peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Riset Partisipatif 2017 Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) melaksanakan kerja bakti bersama di beberapa tempat umum yang ada di desa Patean itu. Kegiatan tersebut dilakukan atas dasar koordinasi antara peserta KKN posko XVIII dengan aparat desa Patean. Kegiatan itu dilakukan di titik tempat yang berbeda. Sebagian dari mereka ada yang bersih-bersih di sepanjang jalan ujung timur desa Patean yang kebetulan posisinya berdekatan dengan kantor balai desa dengan jarak sekitar 150 meter. Sebagian yang lain ada yang bersih-bersih di makam-makam dan sebagiannya ada yang memasang umbul-umbul bendera merah putih di pinggir-pinggir jalan. Semua itu dilakukan semata-mata dalam rangka menyambut Dirgahayu kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72.


Diantara pejabat desa yang hadir dalam kegiatan tersebut ada Ibu kepala desa, sekretaris desa, RT, RW dan juga aparat desa yang lain. Sementara dari peserta KKN posko XVIII semuanya hadir dan membagi-bagi tugas. Ada yang bersih-bersih di sepanjang jalan, ada yang bersih-bersih di makam-makam dan juga ada yang memasang umbul-umbul bendera merah putih. Dari semua hadirin dalam kegiatan tersebut terlihat semangat sekali dalam melaksanakan kerja bakti itu. 


Syaiful Muslim, yang merupakan anggota di bidang Hubungan Masyarakat (Humas) KKN posko XVIII mengatakan bahwa ia sangat bersyukur sekali dengan terlaksananya program tersebut yang dihadiri oleh banyak masyarakat sekitar. Hal ini sebenarnya mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah lebih mempererat solidaritas antar masyarakat yang satu dengan yang lainnya, lebih-lebih kepada peserta KKN riset partisipatif 2017 Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA). 


Selain itu, sekretaris desa juga menyampaikan bahwa aparat desa merasa senang sekali dengan terlaksananya kegiatan-kegiatan seperti ini, dan kalau bisa kami mengharap adanya terobosan kegiatan yang bersifat spiritual yang juga melibatkan seluruh masyarakat. Ujarnya. kegiatan tersebut hanya berlangsung selama kurang lebih 2 jam karena pesertanya lumayan banyak. Beda halnya dengan Bakti Sosial (Baksos) yang pernah dilakukan oleh peserta KKN posko XVIII itu bersama masyarakat setempat. Akan tetapi hanya sebagian kecil saja yang hadir satu minggu sebelumnya. Namun pada kali ini cukup menggugah, dan setelah selesai melaksanakan kegiatan kerja bakti tersebut, ibu kepala desa langsung mempersilahkan semua peserta kerja bakti itu untuk makan bersama di kediamannya. (Zidqi Ridla/posko XVIII).