KKN Posko XX Gelar Sarasehan Pendidikan

LP2M Selasa, 22 Agustus 2017 13:09 WIB
1835x ditampilkan Berita Kkn Pengabdian

RUBARU- Peserta KKN Riset Partisipatif 2017 INSTIKA Posko XX Desa Mandala Rubaru, merealisasikan salah satu program kerja yang sudah dicanangkan sebelumnya, yaitu Sarasehan Pendidikan dengan tema “Peran Orang Tua Dalam Membingkai Remaja Kekinian dengan Nilai Moral Keagamaan dalam Menciptakan Generasi Muda Terdidik” yang difasilitatori oleh K. Abd Wasid, M. Pd. I.

Beliau merupakan salah satu penggerak Gerakan Pemuda Ansor Sumenep sekaligus pengasuh muda di Pondok Pesantren Nurul Mukhlisin Pakondang Rubaru. Aktifis yang lahir pada tanggal 28 Juni 1981 ini selain aktif diberbagai oknum organisasi juga merupakan salah satu guru senior yang menjabat lebih 20 tahun di yayasan Nurul Mukhlisin.

Kegiatan yang berlangsung pada pukul 14.00 WIB ini, bertempat di Aula LPI Nurul Islam yang dihadiri oleh masyarakat desa Mandala yang sudah menjadi delegasi dari setiap dusun. Nurussauni (20), Mahasisiwi Jurusan Ilmu Qur’an dan Tafsir (IQT) sebagai ketua panitia pada sarasehan ini menuturkan “kami dari panitia menfokuskan kegiatan sarasehan ini pada masyarakat desa Mandala, khususnya para wali murid atau orang tua yang memiliki putra atau putri yang masih di jenjang pendidikan. Sasaran dari kegiatan ini merupakan masyarakat desa Mandala yang terdiri dari 10 orang masing-masing dari dsn Pandi, Burnih dan Karang serta 15 orang dari dsn Karang” tutur Uni sapaan akrabnya.

Hafshah (21), Mahasiswi Jurusan Pendidikan Agama Islam sebagai ketua Posko XX desa Mandala menuturkan, “maksud dan tujuan dilaksanakannya sarasehan ini yaitu untuk membantu meningkatkan minat dan antusias para pelajar di Desa Mandala pada pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan karena kami melihat fakta bahwa di desa ini pendidikan masih kurang diminati. Hal ini dibuktikan dengan jumlah siswa di setiap lembaga yang tidak sampai separuh dari jumlah penduduk yang hampir mencapai empat ribu jiwa. Sehingga dari hal tersebut, akan berdampak pada lingkungan sosial dengan pola pikir dan sikap adanya pernikahan dini bahkan lebih baik bekerja dari pada melanjutkan pendidikan.”

Sambutan yang disampaikan oleh Bpk Modellir (54) sekaligus K. Fathurrahman (45) selaku pengasuh di Pondok Pesantren Al-Mubarok, yang pada intinya sama-sama menyampaikan apresiasi beliau sekaligus ucapan terimakasih kepada peserta KKN Posko XX atas kegiatan yang sudah dilaksanakan untuk membantu meningkatkan kesadaran orang tua terhadap pendidikan anak. Sehingga dari tutur Kepala Desa, Bpk Modellir (54) menyampaikan “semoga harapan dan kemauan yang dicita-citakan oleh peserta KKN tercapai dan bisa bermanfaat bagi masyarakat umum terutama masyarakat di desa Mandala” ucap beliau dalam sambutannya.

Dalam penyajian tersebut, K. Abd Wasid, M. Pd.I. sebagai fasilitator memaparkan bahwa orangtua merupakan guru pertama dalam keluarga bagi anak didiknya. Selain itu pula, anak menjadi masa depan bagi orang tua. Sehingga sudah menjadi keharusan bagi orang tua, untuk lebih memerhatikan sekaligus mendukung pendidikan anak. Pergaulan yang sekiranya tidak berdampak positif pada perkembangan sosial anak, seharusnya orang tua bisa meminimalisir ataupun mencegah pegaulan bebas tersebut. Seperti halnya, mengurangi penggunaan Hp pada anak, menjaga ketat pergaulan anak dari narkoba sekaligus memotivasi pendidikan anak. Dari hal tersebut, anak diharapkan memiliki kemauan untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat selanjutnya dengan dukungan dan perhatian dari orang tua.

Apresiasi masyarakat yang antusias terhadap sarasehan pendidikan tersebut dibuktikan dengan beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh masyarakat. Sarasehan Pendidikan dengan tema “Peran Orang Tua Dalam Membingkai Remaja Kekinian dengan Nilai Moral Keagamaan dalam Menciptakan Generasi Muda Terdidik”selesai dengan pembacaan kesimpulan dari Moderator, Luthfiyah (21), Mahasisiwi Jurusan Ekonomi Syariah bahwa “orang tua merupakan pendidikan dasar bagi anak-anaknya. Dari hal tersebut, peran orang tua diharapkan mampu memberikan pendidikan sikap yang baik kepada anak sekaligus memberikan perhatian dan motivasi bagi keberlangsungan pendidikan anak. Sehingga dari upaya tersebut, anak diharapkan memiliki kemauan sendiri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.” Ucap beliau dalam kesimpulannya. (POSKO XX, Mandala)