Posko XXV Legung Timur Adakan Penyuluhan dan Pembuatan Jamu Tradisional
LP2M2846x ditampilkan Berita Kkn Pengabdian
BATANG-BATANG- Pada tanggal 22 Juli 2018, KKN Riset Partisipatif INSTIKA Posko XXV Desa Legung Timur, mengadakan kegiatan penyuluhan dan latihan pembuatan obat tradisional dengan akupresur dan obatramuan. Kegiatan ini dilaksanakan di dusun Leggung, selama kurang lebih setengah hari. Meskipun dilaksanakan dalam waktu yang cukup lama, namun antusiasme masyarakat untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini sangatlah tinggi.
Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa masyarakat Leggung Timur, yang terdiri dari 8 dusun dengan 20 peserta. Dalam waktu setengah hari, diisi dengan materi akupresur dan pembuatan ramuan tradisional serta prakteknya. Narasumbernya adalah Nurul Fitriyah salah seorang peserta KKN Riset Partisipatif sendiri.
Pijatan akupresur adalah pijat yang berlandaskan ilmu akupunktur dengan seperangkat keilmuannya. Pijat akupresur tidak sama dengan pijat refleksi, karena berlandaskan pada teori-teori Yin Yang, Qi Sie, Meredian, titik akupunktur, teori pergerakan lima unsur serta teori 4 cara pemeriksaan untuk menegakkan diagnose. Sedangkan ramuan adalah sekumpulan bahan-bahan obat yang terdiri dari tumbuh-tumbuhan, mineral, binatang yang dibuat untuk mengobati penyakit.
Sementara pengobatan tradisional adalah upaya yang dilakukan manusia untuk mengatasi keluhan penyakit, dan masalah kesehatan masyarakat, juga untuk meningkatkan kesehatan badan agar tidak mudah sakit. Dalam hal ini KKN Riset Partisipatif Posko XXV memberikan penyuluhan dan pengobatan gratis dengan memanfaatkan pijat akupresur dan pemanfaatan tumbuhan sekitar.
Pembuatan obat ramuan tradisional membutuhkan proses yang lumayan lama, mulai dari pemarutan kunyit, temulawak, serta rebusan daun bluntas dan daun tapak liman. Bahan-bahan pembuatan obat ramuan tradisional sangat mudah diperoleh di lingkungan sekitar, bisa juga dengan membeli di pasar karena tidak punya lahan untuk ditanami.
“Alhamdulillah, dengan kegiatan ini membuat masyarakat antusias dan merasa gembira. Hal ini nampak ketika masyarakat berebutan untuk minum jamu dari hasil kegiatan hari ini dan membawa pulang ramuan instan, yang sengaja kami kemas di kegiatan akhir,” ucap Siti Ruqayyah yang kebetulan sebagai Ketua Posko.
Hal senada juga disampaikan Bapak Kepala Desa Legung Timur, yang menyambut baik kegiatan penyuluhan ini, karena masyarakat bisa mempraktikkan pembuatan obat tradisional dan ramuan-ramuan yang berasal dari alam sekitar. “Kegiatan ini sangat bermanfaat karena hal ini merupakan bentuk pengabdian yang tidak pernah dilakukan sebelumnya oleh peserta KKN yang pernah berpartisipasi di desa LeggungTimur,” sambung kepala desa.
Kegiatan ini juga mendapatkan respons positif dari masyarakat yang berinisiatif untuk membantu dan mengembangkan produk tersebut yang sebelumnya tidak pernah diproduksi oleh warga Leggung Timur, yaitu dengan menyalurkan obat ramuan tradisional yang akan dijual ke toko-toko terdekat dan Alfamart.
(Faidatun Nur Aida mahasiswi PIAUD, KKN INSTIKA Posko XXV)