MAHASISWA KKN INSTIKA ADAKAN PENGOBATAN ALTERNATIF
LP2M2381x ditampilkan Berita
Sumenep - INSTIKA - Melihat kurangnya pemahaman masyarakat khususnya para lansia tentang pola hidup sehat melalui pengobatan alternatif, peserta KKN Riset Partisipatif Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-guluk Sumenep posko XXVII melaksanakan Penyuluhan Kesehatan, Senin 29 Juli 2019. Acara ini digelar di rumah warga desa Banjar Timur Gapura Sumenep.
Penyuluhan ini dikemas dengan sangat sederhana namun cukup terbilang sukses pelaksanaannya, yakni digabung dengan acara rutin mingguan para ibu-ibu muslimatan. Adapun penyajinya didatangkan dari Ponkestren Annuqayah Guluk-guluk sebanyak 6 orang. Penyuluhan dimulai sejak pukul 15.00-17.30 WIB.
“Masyarakat tentunya sudah sama-sama mengetahui makanan yang baik, kurang baik, atau bahkan tidak baik dikonsumsi. Sehingga kami di sini hanya ingin mengingatkan atau mengajak masyarakat untuk berantisipasi terhadap penyakit-penyakit ringan yang seringkali dianggap remeh, seperti batuk” tutur Tsuwaibatul Islamiyah, ketua Ponkestren Annuqayah Putri saat menyampaikan materinya.
Setelah memberikan penyuluhan beberapa saat, kegiatan dilanjutkan dengan bakti sosial berupa pengobatan herbal gratis seperti Bekam, Akupunture, Moksa, dan lain-lain. Masyarakat begitu serius mengutarakan keluhan-keluhan yang mereka alami kemudian menjalani pengobatan sesuai intruksi pengurus Ponkestren. Bekam menjadi pengobatan paling diminati dibandingkan pengobatan yang lain.
Kegiatan tersebut menjadi lebih sempurna saat pengasuh pondok pesantren Al-In’am Banjar Timur Gapura turut hadir dalam acara. Bahkan beliau juga tertarik mencoba pengobatan bekam. “Akhir-akhir ini, saya kurang sehat, Nyi. Jarang keluar rumah. Tadi saya dibekam sebanyak 7 alat bekam di punggung dan leher belakang. Alhamdulillah, kepala terasa lebih ringan” komentar beliau saat ditanya oleh salah satu peserta KKN.
Melalui kegiatan ini, peserta KKN posko XXVII berharap dapat membantu meringankan keluhan-keluhan masyarakat perihal kesehatan yang terhambat dikarenakan kurangnya biaya. Selain itu, penyuluhan ini bertujuan untuk mengenalkan masyarakat agar lebih akrab dengan pengobatan-pengobatan herbal yang lebih aman dan terjangkau dibandingkan pengobatan medis.
Penulis: Nur Fiatin Hafidz, peserta KKN INSTIKA Posko XXVII, mahasiswa prodi IQT.